laman

Jumat, 14 Maret 2014

PMRI


PMRI
Apa PMRI ?
PMRI (pendidikan matematika realistik Indonesia) adalah pendekatan realistis matematika yang diadopsi oleh RME. Dimana RME (Realistic Mathematic Education) merupakan salah satu pendekatan pembelajaran matematika yang berorientasi pada matematisasi pengalaman sehari-hari dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga siswa lebih aktif mengkontruksi pengetahuan untuk dirinya sendiri.Dalam PMRI peran guru lebih banyak sebagai motivator terjadinya proses pembelajaran ,bukan sebagai pengajar atau penyampai ilmu .ini berarti materi matematika yang disajikan kepada siswa harus berupa suatu “proses”bukan sebagai barang “jadi”.Dengan demikian guru secara aktif membantu mereka membandingkan ide-ide itu dan membimbing mereka untuk mengambil keputusan tentang ide mana lebih baik buat mereka.


Mengapa PMRI dibutuhkan ?
PMRI dibutuhkan sebab dari PMRI kita mendapatkan keuntungan diantaranya melalui penyajian yang konstektual ,pemahaman konsep siswa meningkat dan bermakna ,mendorong siswa menyukai matematika,dan memahami keterkaitan matematika dengan dunia sekitarnya,siswa juga dapat terlibat langsung dalam proses doing math sehingga mereka tidak takut belajar matematika ,siswa dapat memanfaatkan pengetahuan dan pengalamannya dalam kehidupan sehari-hari dan mempelajari bidang studi lainnya,memberi peluang pengembangan potensi dan kemampuan berfikir alternative,kesempatan cara penyelesaian yang berbeda,melalui belajar kelompok berlangsung pertukaran pendapat dan interaksi antar guru dengan siswa dan antar siswa ,saling menghormati pendapat yang berbeda ,dan menumbuhkan konsep diri siswa,melalui matematisasi vertical,siswa dapat mengikuti perkembangan matematika sebagai siswa disiplin.

Bagaimana PMRI di Indonesia?
Dalam pemahaman PMRI di Indonesia pada dasarnya belum sepenuhnya diterapkan akan tetapi pada tahun 2002/2003 PMRI dapat sepenuhnya diterapkan.
Perubahan cara berpikir yang perlu sejak awal diperhatikan ialah bahwa hasil belajar siswa merupakan tanggung jawab siswa sendiri. Artinya bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi secara langsung oleh karakteristik siswa sendiri dan pengalaman belajarnya. Tanggung jawab langsung guru sebenarnya pada penciptaan kondisi belajar yang memungkinkan siswa memperoleh pengalaman belajar yang baik (Marpaung, 2004). Pengalaman belajar akan terbentuk apabila siswa ikut terlibat dalam pembelajaran yang terlihat dari aktivitas belajarnya.
PMRI juga menekankan untuk membawa matematika pada pengajaran bermakna bersifat realistik sehingga siswa dapat membayangkan atau menggambarkan situasi konteks matematika dalam dunia nyata.
Keuntungannya pun dapat melibatkan siswa mencapai nilai KKM yang semula nilai dibawah KKM menjadi naik dan dapat diterapkan dan diingat konsep pembelajaran matematika yang ia kaitkan dan gambarkan dalam dunia nyata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar